Senin, 12 September 2011

analisa site workshop3


lapangan tegallega 1920


Tegallega Receterrein (lintasan balap) yang lebih dikenal dengan nama Pacuan Kuda Tegellega merupakan lahan terbuka terluas di Kota Bandung, sesuai dengan arti Tegallega, yaitu “Lapangan yang sangat luas”. Lahan terbuka ini berfungsi sebagai lapangan pacuan kuda atau balap kuda sejak masa Hindia Belanda. Tegallega merupakan ujung selatan Kota Bandung hingga tahun 1930-an.
Tegallega Receterrein yang berbentuk persegi empat terletak di selatan Kota Bandung, dibatasi Tjiateulweg (sekarang Jln. Ciateul) di utara,Tegallega Oostweg (sekarang Jln. Mohammad Toha) di timur, Tegallega westweb (sekarang Jln. Oto Iskandar Dinata) di barat, dan Tegallega Zuidweg (sekarang Jln. Pembela Tanah Air – PETA) di selatan.
Pertandingan pacuan kuda biasa dilakukan sebulan sekali dengan peserta dari Bandung dan sekitarnya. Penyelenggaraan pacuan kuda tahunan yang paling besar dan diikuti peserta dari seluruh Hindia Belanda menjadikan Kota Bandung kebanjiran wisatawan. Turnamen besar itu biasanya merupakan bagian dari kemeriahan acara Kerajaan Belanda. Belakangan kemudian, lapangan pacuan kuda Tegallega dipindahkan ke Arcamanik pada tahun 1970-an, sehingga Tegallega menjadi lahan terbuka yang tidak terurus

Video Sejarah Kota Bandung

Kehidupan Kota Bandoeng 1910-1930 (www.mahanagari.com)

Minggu, 11 September 2011

Lapangan Tegallega

 digunakan untuk piknik
 tempat bermain
 sarana olahraga


meskipun ada larangan penggunaan sepeda motor tetap saja masih ada orang yang balapan di lapangan dan
 masyarakat kurang perhatian dalam menjaga kebersihan

workshop3

workshop 3 ini berlokasi di Tegallega,Bandung, tepatnya di bagian utara monumen Bandung Lautan Api